17 Mei 2009

Kegiatan Menyambut Hari Lanjut Usia tanggal 29 Mei 2009

Puskesmas Nusawungu I bekerja sama dengan mahasiswa peserta K3M FK UGM 2009, mnyelenggarakan Bhakti Sosial untuk masyarakat golongan usia lanjut dalam rangka menyambut Hari Lansia 29 Mei mendatang.


Kegiatan kami secara umum bertujuan agar masyarakat lanjut usia tetap sehat dan bugar, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain :


1. Senam Gerak Tangan Lansia
Senam gerak tangan lansia dilaksanakan di rumah Kepala Dusun Tritih dimulai pukul 07.25 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh lansia dan kader posyandu Dusun Tritih yang berkumpul di rumah kepala dusun. Acara berlangsung dengan lancar dan sukses. Peserta terlihat sangat bersemangat dalam melakukan setiap gerakan senam tangan tersebut. Selain melakukan senam bersama, lansia juga diajak untuk melakukan gerakan ini setiap hari, dan kader posyandu berkeinginan untuk melakukan senam ini secara rutin. Senam berlangsung cukup singkat, dari mulai pengenalan gerakan dan melakukan gerakan bersama hanya berlangsung selama 30 menit.

a. Tujuan kegiatan
1) Tujuan instruksional Umum
Setelah diadakan senam gerak tangan lansia diharapkan dapat meningkatkan kebugaran lansia.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diadakan senam gerak tangan lansia, peserta dapat:
a) mampu memahami pentingnya senam gerak tangan lansia.
b) mempraktekan kegiatan senam tangan secara mandiri.
Secara umum tujuan kegiatan dapat tercapai, peserta tampak sangat antusias mengikuti dan melakukan semua gerakan senam.

b. Hambatan kegiatan
1) Ruangan yang digunakan kurang luas, sehingga peserta kurang leluasa dalam melakukan gerakan.
2) Tempo hitungan senam terlalu cepat, sehingga senam terkesan sangat cepat, dan cepat selesai.

c. Rekomendasi
1) Sebaiknya senam dilakukan di ruang yang lebih luas jika melibatkan cukup banyak orang.
2) Senam sebaiknya dijadikan kegiatan rutin posyandu setiap minggu baik pada pagi maupun sore hari.
3) Tempo hitungan sebaiknya tidak terlalu cepat, mengingat yang mengikuti adalah lansia.
4) Untuk para lansia dianjurkan untuk melakukan gerakan ini secara teratur.

2. Penyuluhan Kesehatan lansia
Penyuluhan kesehatan lansia berlangsung di rumah Kepala Dusun Tritih sebagai lanjutan dari kegiatan sebelumnya yaitu senam gerak tangan. Kegiatan ini diikuti oleh lansia dan kader posyandu Dusun Tritih yang berkumpul di rumah kepala dusun. Materi yang diberikan mengenai hipertensi dan faktor resikonya. Peserta terlihat cukup antusias mendengarkan materi yang diberikan. Peserta juga terlibat aktif dalam penyuluhan, terbukti ada beberapa peserta yang aktif bertanya dn menjawab pertanyaan yang diberikan. Acara berjalan cukup lancar dan berakhir pada pukul 10.30 WIB yang dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pengobatan gratis.

a. Tujuan kegiatan
1) Tujuan instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan lansia mampu memahami cara perawatan pencegahan penyakit hipertensi.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan lansia diharapkan dapat menjelaskan :
a) Pengertian Hipertensi
b) Klasifikasi Hipertensi
c) Pembagian Hipertensi berdasarkan penyebabnya.
d) Faktor pencetus terjadinya Hipertensi
e) Cara penanganan dan perawatan Hipertensi
f) Komplikasi hipertensi
b. Hambatan kegiatan
Tidak ada hambatan yang cukup berarti dalam pelaksanaan penyuluhan ini, hanya saja ada sebagian lansia yang terlihat mengantuk dan kelelahan setelah melakukan senam sebelumnya. Meski demikian peserta yang hadir cukup antusias dan memberikan respon yang baik.

c. Rekomendasi
Sebaiknya acara penyuluhan tentang kesehatan dapat diberikan secara rutin dan berkala setiap ada kegiatan posyandu, mengingat lansia yang hadir cukup berminat dengan masalah kesehatan.

3. Kegiatan pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi lansia
Kegiatan ini bertempat di pedukuhan Tritih Desa Danasri Lor. Acara ini ditujukan untuk semua warga Dusun Tritih terutama lansia yang ingin memeriksakan kesehatannya. Acara dijadwalkan mulai pada pukul 10.30 WIB. Acara dimulai sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Semua warga yang datang dilakukan pendaftaran dan penimbangan berat bada dilanjutkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Setelah itu, diberikan pengobatan gratis. Jumlah warga yang memeriksakan diri sebanyak ± 71 orang, terdiri dari lansia dan anak-anak. Sebagian besar warga yang memeriksakan diri menderita penyakit otot dan jaringan serta penyakit hipertensi. Acara selesai pada pukul 12.30 WIB. Secara umum, kegiatan berjalan cukup lancar dan tepat sasaran.

a. Tujuan kegiatan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat pelayanan kesehatan diharapkan masalah kesehatan di masyarakat Dusun Tritih dapat teratasi.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis diharapkan :
a) Memahami pentingnya kontrol rutin kesehatan terutama apabila ada keluhan.
b) Masyarakat diharapkan mempu melakukan tindakan preventif terhadap masalah kesehatan.
c) Dapat melakukan intervensi farmakologis dan non farmakologis untuk masalah kesehatan di Dusun Tritih.
Secara keseluruhan tujuan kegiatan ini tercapai, dimana sebagian besar warga masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan meski ada beberapa kendala.

b. Hambatan kegiatan
2) Jumlah dan jenis persediaan obat yang terbatas.
3) Jarak rumah warga dengan tempat pemeriksaan dan pengobatan gratis yang cukup jauh sehingga cakupan yankes kurang menyeluruh bagi warga Dusun Tritih, terutama lansia. Dari pendataan, sebagian besar warga yang memeriksakan kesehatannya berasal dari RT 02 RW 05 dan RT 02 RW 06.

c. Saran / rekomendasi
1) Bagi Puskesmas : peningkatan pelayanan pada Puskesmas Pembantu yang ada di Desa Danasri Lor.
2) Bagi Posyandu : perlunya peningkatan pelayanan posyandu lansia .
3) Bagi warga Dusun Tritih : perlunya untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin ke tempat pelayanan kesehatan terdekat, salah satunya dengan hadir ke Posyandu Lansia.

12 Mei 2009

Profil Kepala Puskesmas

Nama : Hudaefah, SKM, MKes
NIP : 19710120 199503 1 003


Riwayat pendidikan :
SD Negeri Sirau Banyumas
SMP Negeri 1 Kroya - Cilacap
SMA Negeri Kroya - Cilacap
Akademi Penilik Kesehatan Purwokerto
Sarjana Kesehatan Masyarakat - FKM UNDIP Semarang
Magister Imu Kesehatan Masyarakat - UNDIP Semarang


Riwayat pekerjaan :
Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 1995- 2005
Kepala Puskesmas Nusawungu I 2005 - sekarang

10 Mei 2009

Penyuluhan Kesehatan di SD Danasri 01 Nusawungu





Puskesmas Nusawungu I menurunkan Tim Penyuluh yang terdiri dari Petugas Promosi Kesehatan, Petugas UKS dan Mahasiswa K3M FK UGM melaksanakan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat anak sekolah kepada siswa-siswi SD Danasri 01 Nusawungu.










Materi penyuluhan menitik beratkan pada perilaku sehat disekolah, utamanya tentang cara cuci tangan yang benar, kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Jajanan Sehat serta pengelolaan lingkungan sekolah bersih dan sehat.












Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari UPT Disdikpora Kecamatan Nusawungu, antara lain dengan adanya bantuan dana untuk pengadaan poster penyuluhan kesehatan untuk anak sekolah, meliputi : poster cara mencuci tangan yang benar, poster cara gosok gigi yang benar, poster PSN dll.

Pembinaan dukun bayi






Salah satu kegiatan rutin oleh Puskesmas Nusawungu I adalah pembinaan dukun bayi yang dilaksanakan setiap Sabtu Pahing. Kegiatan ini sebagai salah satu wujud pembinaan kemitraan bidan dan dukun dalam penanganan kesehatan ibu dan anak.






Pertemuan dukun bayi pada bulan April 2009, telah dilaksanakan penyuluhan tentang cara pijat bayi yang benar oleh bidan puskesmas sekaligus bersama-sama dengan mahasiswa K3M (kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat) FK UGM.






Walaupun dukun bayi sudah terbiasa melaksanakan pijat bayi, namun antusias mereka mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Menurut beberapa dukun bayi, pembinaan semacam ini sangat diperlukan agar mereka memperoleh tambahan ilmu-ilmu kesehatan.



04 Mei 2009

Tim Penegak Disiplin PNS Pantau Apel Pagi di Puskesmas Nusawungu I


Hari ini Tim Penegak Disiplin PNS Tingkat Kecamatan Nusawungu, yang terdiri dari Kasie Trantibum Kecamatan Nusawungu, Petugas dari UPT Puskesmas dan UPT Disdikpora, malaksanakan pemantauan dan pembinaan kegiatan apel pagi di Puskesmas Nusawungu I.

Pagi itu, jarum jam belum menunjukkan pukul 07.30 wib, tapi petugas Penegak Disiplin PNS telah tiba di puskesmas bersiap-siap menyambut satu per satu kehadiran karyawan-karyawati puskesmas. Sampai waktu apel tiba, lebih dari 90% karyawan telah hadir, sisanya ada beberapa orang yang dinas luar dan ijin karena sakit.

Stres Menjelang Persalinan


Proses melahirkan pada setiap ibu pasti berbeda-beda. Meski pada umumnya proses pembukaan dalam persalinan berjalan tak begitu lama, namun ada juga ibu hamil yang sampai berjam-jam sudah merasakan mulas namun si kecil tak kunjung lahir.

Ternyata, selain penyebab yang bersifat klinis seperti plasenta previa, suasana psikologis sang ibu yang tidak mendukung ternyata ikut andil mempersulit proses persalinan. Seperti ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab, hingga akhirnya berujung pada stres. Kondisi stres inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada di jalan lahir ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Tak hanya itu, emosi yang tidak stabil hanya akan membuat ibu merasakan sakit yang semakin menjadi-jadi.

Itu sebabnya, menjelang proses persalinan, ibu hamil membutuhkan ketenangan agar proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Semakin ibu tenang menghadapi proses persalinan maka persalinan akan berjalan semakin lancar.

Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan agar ibu dapat dapat mengendalikan segala kecemasan menjelang detik-detik persalinan:

Apakah selama kehamilannya, calon ibu memeriksakan kehamilannya secara rutin ke dokter kandungan atau bidan ? Jika ya, maka tak ada lagi yang perlu dicemaskan. Sebab dengan pemeriksaan rutin, kondisi seperti posisi janin sungsang, plasenta previa, pertumbuhan tak normal, atau ibu menderita diabetes, jantung, akan bisa segera terdeteksi.

Bangkitkan rasa optimis. Sebab rasa optimis akan membantu calon ibu mengatasi kesulitan yang terjadi pada saat proses persalinan berlangsung. Selain itu rasa optimis akan membantu membangkitkan rasa percaya diri sehingga ibu akan lebih mudah merasa rileks.

Mintalah suami atau orang terdekat yang ibu percaya sebagai pendamping persalinan. Namun, paling disarankan sebagai pendamping persalinan adalah suami. Selain faktor kedekatan, biasanya dorongan dari suami bisa membangkitkan semangat si ibu saat berada di titik terendah.

Cobalah melakukan terapi musik. Alunan musik akan menimbulkan rasa relaks sehingga membuat tubuh ibu lebih lentur dan masalah psikologis saat menjelang persalinan persalinan bisa teratasi.

Ikulah kelas hamil. Mengikuti kelas hamil sangat dianjurkan bagi ibu yang baru pertama kali akan bersalin. Biasanya, dalam kelas ini ibu diajarkan tak hanya mengelola fisik tapi juga psikis secara baik. Senam hamil membuat ibu siap secara fisik maupun spikis.

Perhatikan asupan gizi. Pasalnya, asupan gizi yang baik dan seimbang akan mempengaruhi kebugaran tubuh serta kestabilan psikis menjelang proses persalinan.